Manusia dan Afektifitasnya
Afektivitas membuat manusia berbeda dengan tumbuhan, karena afektivitas membuat manusia "berada" di dunia dan berpartisipasi dengan orang lain. Manusia bisa mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif juga karena adanya afektivitas.Afektivitas ada 2 kutub, positive dan negative. positive contohnya "cinta", sedangkan negative contohnya "benci". Kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yang spiritual.
Hidup afektif atau afektivitas adalah Seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya. Perbuatan afektif bersifat lebih pasif.
Catatan tentang cinta akan diri, sesama, dan Tuhan :
Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme, maka dipandang tidak baik. Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya sikap egoisme itu menolak setiap perhatian otentik pada orang lain, orang yang egois hanya mengambil mengambil untung dari apa saja. Contohnya saja jika kita mencintai Tuhan dengan seluruh jiwa atau hati kita, tidakkah itu sama dengan mengasingkan diri dari diri sendiri? Tentu saja tidak, karena Tuhan itu tidak melawan, Ia transenden dan imanen.
Berikut kutipan pernyataan seorang tokoh, St. Agustinus : "Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing-masing. Ia adalah dasar dalam mana semua manusia saling berkomunikasi. Semakin saya mendekati orang lain, maka makin saya mendekati tuhan.
Sumber : Kuliah Pak Raja Oloan Tumanggor
KEBEBASAN
Manusia mampu menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan untuk menentukan perbuatannya karena adanya eksistensi jiwa dalam tubuhnya. Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas. Jiwalah yang membuat manusia menjadi mahkluk bebas, dan kebebasan itulah yang mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme.
"Sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kebebasan" Eric Fromm, The Fear of Freedom, 1960
Pernyataan tersebut berarti kebebasan menjadi bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia.
Pandangan Determinisme
Determinisme adalah Aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya, seluruh kegiatan manusia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik.
Kelemahan dari determinisme :
1. Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia
2. Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
3. Menafikan adanya tanggung jawab
Kebebasan
Pengertian umum dari kebebasan adalah tidak adanya hambatan.
Pengertian khususnya adalah Penyempurnaan diri / Kesanggupan memilih dan memutuskan / Kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan.
Jenis-jenis kebebasan :
- Kebebasan horizontal : Berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan
- Kebebasan Vertikal : Pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai
- Kebebasan eksistensial : Kebebasan positif, lambang martabat manusia
- Kebebasan sosial : Terkait dengan orang lain
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial :
- Melibatkan pertimbangan
- Mengedepankan nilai kebaikan
- Menghidupkan otonomi
- Menyertakan tanggung jawab
Terdapat beberapa batasan dalam kebebasan sosial, berikut 4 alasan adanya batasan tersebut :
1. Menyertakan pengertian
2. Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
3. Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
4. Terkait dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial
Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
Jawaban yang diberikan Filsafat Yunani atas masalah kebebasan tidak memuaskan, hal tersebut disebabkan karena : - Adanya pandangan bahwa semua hal berada dibawah "nasib", "kehendak mutlak" yang mengatasi manusia. Jadi, tidak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya.
- Menurut pemikiran Yunani, Manusia adalah bagian alam, maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya.
- Manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis.
Pada abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik. Kemudian pada zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik. Pada era kontemporer, kebebasan kembali dipermasalahkan dari sudut pandang sosial. Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri.
Kesimpulannya, manusia itu sebenarnya beb as, tetapi ada batsannya. karena pengertian bebas sendiri relatif, dan manusia selalu hidup berdampingan dengan peraturan tertentu.
Sumber : Kuliah Pak Bonar Hutapea
Filsafat Manusia : Jiwa dan Badan
Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia dan membuat manusia menjadi pribadi yang utuh.
Ada 2 aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang
1. Monoisme
Arti dari monoisme adalah Aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. Badan dan jiwa adalah 1 substansi yang membentuk pribadi manusia.
Ada 3 bentuk dalam aliran ini :
a. Materialisme = Materi sebagai dasar bagi segala hal yang ada (fisikalisme). Jiwa bersumber dari materi, tetapi eksistensi jiwa bersifat kronologis.
b. Teori Identitas = Mengakui aktivitas mental manusia, letak perbedaan jiwa dan badan hanya pada arti, tetapi bukan referensi.
c. Idealisme = Ada hal yang tak dapat diterangkan berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan makna. Rene Descartes dengan cogito ergo sumnya menjadi peletak dasar dari idealisme.
2. Dualisme
Pengertian dari dualisme adalah badan dan jiwa adalah 2 elemen yang berbeda dan terpisah.
Ada 4 cabang dalam dualisme :
a. Interaksionisme = Fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.
b. Okkasionalisme = Memasukkan dimensi ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa.
c. Paralelisme = Sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sedangkan sistem kejadian kejiwaan ada pada jiwa manusia.
d. Epifenomenalisme = Melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf.
Tanggapan singkatnya :
1. Pandangan monoisme bertentangan dengan hakekat manusia sesungguhnya. Seperti kata Plato, badan dan jiwa punya sifat yang berbeda, badan sementara, dan jiwa abadi.
2. Pandangan dualisme, khususnya paralelisme sulit diterima. Perbuatan baik muncul dari niat yang baik, manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.
Badan Manusia
Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Secara tradisional, Badan dipandang sebagai kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Tetapi pandangan ini tidak memberikan pandangan utuh tentang manusia.
Hakekat badan pertama-tama bukan terletak pada dimensi materialnya, tetapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan.
Jiwa Manusia
Badan manusia tidak ada apa-apanya tanpa jiwa. Dalam pandangan tradisional, jiwa adalah makhluk halus, tidak bisa ditangkap indera. konsep ini ditolak karena menempatkan jiwa manusia diluar hakekatnya. Jiwa haruslah dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia.
James P Pratt menunjuk ada 4 kemampuan dasar jiwa manusia :
1. Menghasilkan kualitas penginderaan
2. Mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
3. Mampu memberi tanggapan terhadap hasil penginderaan
4. Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan.
Agustinus : Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa. Jiwalah yang mendorong manusia untuk melakukan hukum-hukum moral yang diketahui. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik.
Kesimpulannya, Realitas manusiawi terbentuk dari 2 elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk eksistensi manusia, keduanya saling melengkapi.
Sumber : Kuliah Pak Raja oloan Tumanggor
Sekian dulu untuk materinya. Materinya silahkan ditunggu yaaaa, jangan lupa Commentnya, makasih.....
Baguss salviann blognyaa ... 85 yaa buatt kamuu ...
BalasHapusMakasih banget ya Cindy, hehehe
HapusBagus blognya
BalasHapus85 ya
iyaa, mkasih banyak ya atas penilaiannya, hahaha
Hapusnice posting salvian nilainyaa 100 jugaa hahaha good job
BalasHapushahaha, makasih loh yaa
BalasHapusBagus sal postingannya. Warna-warni gitu tulisannya, bikin menarik. Cuma kurang gambar aja nih, 96 yah sallll :)
BalasHapusIya, makasih banget ya commentnya. berikutnya bakalan lebih bagus lagi, ditunggu yaaa
BalasHapusUdh bagus blognyabgw kasih 90 ya hehe
BalasHapusmakasih yaa Olentin....
HapusBagus sal, keep posting yah. dapet 85 deh :)
BalasHapusMakasih banget ya Dod, tunggu blog berikuitnya yaaa, hahaha
Hapusdesign blog bagus, materi juga udah lengkap salvian, cuma mau ngasih masukan aja kalo bisa tulisannya jangan warna kuning terlalu cerah, 88 ya :)
BalasHapusMakasih banget ya sarannya!!!! entar buat blog berikutnya pasti bakal lebih bagus lagi kok...
HapusWah cukup lengkap salvian, hanya saja pemilihan warna dominan perlu diperhatikan. 85 yaa
BalasHapusiyaa, makasih ya atas sarannya, berikutnya pasti akan lebih baik lagi yaa.....
Hapusblognya udah bagus. kursornya juga unyu... Tapi kalau bisa tulisannya jangan kuning ya, rada perih gitu mata liatnya :) keep spirit ok
BalasHapusjangan lupa kunjungin dan beri komentar blog gue jga ya www.binarpsikologi.blogspot.com
hahaha, makasih banget yaaa, blog berikutnya pasti bakal lebih keren dari ini
Hapusblognya bagus sal haha
BalasHapustulisannya aja kurang gede dikit wkwk
lengkap, enak di baca dan mudah dimengerti
90 ya sal:))
hahaha, iya, makasih banyak ya Mita!!!
Hapuswah bagus sall tampilannya, kursornya juga hehehe tp boleh kasih masukan ga ? font ny kalo bisa jangan kuning dan diperbesar lagi, sama itu yg font pink sm hijau kurang masuk warnanya, bisa diganti aja kyknya hehhhe
BalasHapustp 87 deh sal skrg krna isinya uda oke dan lengkap
ohhh, oke okeee, berikutnya pasti bakal gua perbagus lagi dari yang ini, ditunggu yaaa, Makasih banget comment dan sarannya ya Woen!!!!
Hapusbaguss nihh postnyaa :)) 98 dehh :))
BalasHapusMakasih ya Kinsky....., hihihi
Hapus