Latihan 17
Salvian 705140004
Gambaran Stres pada Siswa Sekolah
Pengertian Stres
Stres
diartikan sebagai gangguan
atau kekacauan mental dan emosional yg disebabkan oleh faktor luar; ketegangan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2014). Dalam ilmu psikologi, “Stres
diartikan sebagai respon individu terhadap tekanan, keadaan dan peristiwa yang
mengancam dan menguras kemampuan mereka untuk beradaptasi” (Santrock, 2002, h.
604).
Stres pada Siswa Sekolah. Siswa sekolah sangat sering mengalami
stres karena berbagai tuntutan yang diberikan dari pihak sekolah. Sehingga
tidak jarang siswa yang stres mengalami ketegangan fisik, psikologis, dan
perubahan tingkah laku, serta mempengaruhi prestasi belajar. Kebanyakan siswa
mengalami stres karena tuntutan tugas, ujian, tuntutan peran di sekolah dan
tuntutan dari guru mereka (Osnela, 2014).
Faktor Penyebab Stres pada Siswa
Sekolah
Faktor kepribadian. Kepribadian
seseorang dapat membantu dalam mengatasi stres. Terdapat 3 aspek kepribadian
yang berkaitan dengan stres (Santrock, 2002).
Pola perilaku tipe A/tipe B. Tipe A
adalah karakter siswa yang bersikap berlebihan, sulit diatur, tidak sabaran,
dan tidak bersahabat. Sementara itu tipe B adalah karakter siswa yang baik,
pada umumnya santai, dan fleksibel. Dapat dilihat bahwa pola perilaku tipe A akan
lebih mudah mengalami stres, dan menurut penelitian Rosenman dan Friedman, stres
berlebihan juga dapat menyebabkan resiko serangan jantung. Untuk pola perilaku
tipe B, diyakini jarang mengalami stres dan hidupnya akan lebih bahagia
(Friedman & Rosenman dalam Santrock, 2002).
Ketabahan. Ketabahan adalah gaya
kepribadian yang ditandai oleh komitmen dan kontrol diri, serta anggapan atas
berbagai masalah adalah tantangan. Sikap tabah akan mengurangi tingkat stres
siswa sekolah (Santrock, 2002).
Pengendalian Diri. Merupakan gaya atau cara siswa untuk
mengontrol dirinya agar terhindar dari stress (Taylor, Thompson, & Wallston
dalam Santrock, 2002).
Faktor lingkungan. Banyak
fenomena yang sering terjadi disekitar sekolah yang dapat memunculkan rasa
frustasi dan ketidak bahagiaan yang dapat menimbulkan stres pada siswa
(Santrock, 2002).
Peristiwa hidup dan kesibukan sehari-hari. Banyak hal-hal tak terduga yang
terjadi pada hidup manusia, seperti dipecat, kecelakaan, orang meninggal, dan
masih banyak lagi. Siswa sekolah juga pasti sering mengalami hal-hal yang tidak
terduga tersebut, seperti lupa membawa PR, mendapatkan nilai jelek, diputusin
pacar, dan lainnya. Kesibukan sehari-hari siswa sekolah pun bisa menjadi pemicu
stres, karena munculnya rasa jenuh, capek, dan bosan. Namun peristiwa hidup
yang tak teduga akan menjadi pemicu stres yang lebih besar (Crowther et al. Dalam
Santrock, 2002).
Faktor sosial dan budaya. Faktor
ini turut menentukan sikap siswa terhadap stres yang dialami dan bagaimana cara
mengatasinya (Kawachi & Kennedy dala Santrock, 2002).
Stres Kulturatif. Stres ini
menggambarkan sikap stres yang dialami siswa karena menemui budaya yang
berbeda. Seperti siswa yang pindah sekolah, pada awalnya akan mengalami stres
karena belum beradaptasi (Hovey, Uppaluri, Schumm, & Lauderdale dalam
Santrock, 2002).
Kemiskinan. Faktor ini dapat menyebabkan stres
juga, karena kemiskinan menyebabkan siswa terhambat dalam memperoleh
pendidikan. Di sisi lain juga biasanya orang yang miskin lebih sering mengalami
tindakan kriminal, baik sebagai korban maupun pelaku (Brown, Bhrolchain, &
Harris dalam Santrock, 2002).
Dampak Stres pada Siswa Sekolah.
Ahmadi dan
Umar (2009, h. 68) mengatakan bahwa:
Stres mempunyai ciri negatif, cotohnya
saja orang yang stres akan bersikap murung, muram, susah, melihat dunia luar
dengan negatif. Stres atau yang sering kali disebut depresi biasanya bersumber
pada perasaan takut dan putus asa. Sehingga besar kemungkinan terjadinya
peristiwa bunuh diri.
Cara Mengatasi Stres. Menurut Santock (2002, h. 631-639),
ada beberapa cara dalam menghadapi stres, yaitu dengan cara berolahraga secara
teratur, mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat, tidak merokok, dan membuat
keputusan suara seksual.
Daftar Pustaka
Ahmadi, A.
& Umar, M. (2009). Psikologi umum
(Edisi Revisi). Surabaya: PT Bina Ilmu.
Departemen Pendidikan
Nasional. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai
Pustaka
Osnela, F.
(2014, 27 September). Problem Remaja di Sekolah. Diunduh dari http://flachaniago.blogspot.com/2013/12/problem-remaja-di-sekolah_6569.html.
Santrock, J.
W. (2002). Psychology (7th ed.).United State: McGraw Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar